Thursday, February 28, 2013

Kaos Couple (Kaos Pasangan)

daripada bingung atau berpikir yang tidak bermanfaat atau anda GALAU dengan pasangan anda, ini kami Kreatif Senentang Mu membuat desain muka asli anda menjadi Vektor(kartun) dan bisa diwujudkan menjadi Kaos Couple (Kaos Pasangan) maka pasangan anda semakain sayang, seperti pasangan di atas ini. Mau lihat contohnya datang langsung ke saudara (Guna Tapoona). Anda berminat silakan pesan di Kreatif Senentang Mu (via Inbox FB) SELALU INDAH DENGAN KAOS PASANGAN ANDA. SALAM DAMAI :)

Thursday, February 21, 2013

Sunday, February 17, 2013

PUISI

BERPUISI, BERPUITIS, BERPUITIK SAMBIL BERKUTIK DAN MELITIK!

(: --------------------------------------------------------- :)


Satu Selamanya

Banyak perbedaan menjadi kesukaan
Dalam hening di luar duduk seorang nona
Menyelip terselip menyelinap di daun pintu yang murah harganya
Tampak mata kecil hitam mencuri pandang dicelah-celah alis halus
Badanya kecil logikanya besar
Pemikir tapi tidak kikir
Kangen mau pulang
Bukan karena senang
Karena aku cinta padanya 


-------------------------------------------------------------------------------------------------------


25 Desember

Kelap-kelip lampu Natal indah berwarna pelangi
Jauh disana kidung nyayian terdengar lantang
Mengiringi indahnya kasih dan semangat
Di balik gemerlap dunia
Telah datang
Senyum bening anak kecil manis
Tertidur di atas jerami, dalam gua gelap tak berhuni
Raja kecil sederhana
Kini hadir dibawah bintang-bintang gemerlap
Bersorak sorai
Suara ludrus menyambut NATAL


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Segelas
Wedang
Ronde


Segelas wedang ronde
Senikmat rokok
Santai
Menikmati indahnya keramaian
Seiring
Mengiring
Suara hentakan kuda
Mengayuh
Terkayuh
Becak imut itu
Adakah
Si koin
Menatap diriku

--------------------------------------------------


Simanis Semut

Kopi hitam berwadahkan gelas kristal
Dengan manis si gula menghiasi hitam kopi
Terlihat tangan simanis jatuh
Menghiasi marmer tua
Semut mendatangi si manis
Semut tersenyum indahNya hidup ini
Ada gula ada semut
Ada simanis semut
 

Sunday, February 10, 2013

SPIRIT OF DAYAK



SAVE BORNEO

Berita Cuaca (Lestari Alamku)


 BOOMERANG 

-

Lestari alamku lestari desaku

Dimana Tuhanku menitipkan aku

Nyanyi bocah-bocah di kala purnama

Nyanyikan pujaan untuk nusa


Damai saudaraku suburlah bumiku

Kuingat ibuku dongengkan cerita

Kisah tentang jaya nusantara lama

Tentram kerta raharja di sana

Mengapa tanahku rawan kini

Bukit-bukitpun telanjang berdiri

Pohon dan rumput-rumput

Enggan bersemi kembali
 Dan burung-burung malu bernyanyi

Kuingin bukitku hijau kembali

Semak rumputpun tak sabar menanti

Doa kan kuucapkan hari demi hari

Sampai kapankah hati lapang diri

Lestari alamku lestari desaku

Dimana Tuhanku menitipkan aku

Kami kan bernyanyi hibur lara hati

Nyanyikan bait padamu negeri

SINTAKSIS




SINTAKSIS



Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan kata tatteinyang  berarti  menempatkan.  Secara  etimologi  sintaksis  berarti  menempatkan  bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
     Pembahasan sintaksis meliputi :


A. STRUKTUR SINTAKSIS

Meliputi  tentang  fungsi  sintaksis,  kategori  sintaksis  dan  peran  sintaksis.  Menurut

Verhaar (1978) fungsi-fungsi sintaksis itu yang terdiri dari unsur-unsur SPOK itu merupakan

kotak-kotak  kosong”  atau  tempat-tempat  kosong”  yang  tidak  mempunyai  arti  apa-apa karena kekosongannya.  Tempat-tempat  kosong  itu  akan  diisi  oleh  sesuatu  yang  berupa kategori dan memiliki peranan tertentu.
Contoh:

-          Nenek melirik kakek tadi pagi.

Tempat  kosong yang bernama subjek diisi oleh kata nenek” yang berkategori nomina yang memiliki peran pelaku (agentif). Predikat diisi oleh kata melirik” yang berkategori  verba yang  memiliki peran ”aktif.  Objek  diisi oleh kata   kakek” yang berkategori  nomina yang  memiliki  peran  sasaran.  Tempat  kosong  yang bernama keterangan diisi oleh frase tadi pagi yang  berkategori nomina yang memiliki peran waktu.

Struktur sintaksis menimal harus memiliki fungsi subjek dan predikat. Sedangkan objek dan keterangan boleh tidak muncul.
Konektor adalah alat sintaksis yang biasanya berupa sebuah morfem atau gabungan morfem  yang  secara  kuantitas  merupakan  kelas  yang  tertutup.  konektor  itu  bertugas

menghubungkan satu konstituen dengan konstituen lain, baik yang beada diluar kalimat. Dilihat dari sifat hubungannya koektor ada dua macam :

a.  Konektor koordinatif

Adalah   konektor    yang    menghubungkan    dua   buah   konstituen    yang sama kedudukannya atau sederajat.  Konjungsi koordinatif seperti dan,  atau, , tetapi dalam bahasa Indonesia adalah konektor koordinatif.
Contoh :

·    Nenek dan kakek pergi berburu.

·    Dia memang galak tetapi hatinya baik.
        b.   Konektor subordinatif
Adalah konektor yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat.  Maksudnya konstituen yang satu merupakan konstituen atasan dan konstituen yang lain menjadi konstituen bawahan. Konjungsinya kalau, meskipun dan karena.
Contoh :

·    Kalau diundang, saya tentu akan datang.

·    Dia pergi juga meskipun hari hujan.



B.  KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

Dalam tatasan morfologi kata merupakan satuan terbesar (satuan terkecilnya adalah morfem).  Tetapi  dalam  tataran  sintaksis  kata merupakan  satuan  terkecil,  yang  secara hierarkeal menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frase. Dalam bab  ini  kata hanya  dibicarakan  sebagai   satuan  terkecil  dlam  sintaksis,  yaitu  dalam hubungannya dengan unsur-unsur pembentuk satuan sintaksis  yang lebih besar, yaitu frase, klausa, dan kalimat.
Sebagai  satuan  terkecil  dalam  sintaksis,  kata berperan  sebagai  pengisi  fungsi sintaksis,   sebagai   penanda   katerori  sintaksis  dan  sebagai  perangkai  dalam  penyatuan bagian-bagian dari satuan sintaksis. Kata dibedakan menjadi 2 macam :
1.  Kata penuh (fullsord)

Adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami  proses  morfologi,  merupakan  kelas  terbuka,  dan  dapat  bersendiri  sebagai
sebuah satuan tuturan. Seperti kata kucing” di beri prefiks ber-disetai perulangan, dan di beri surfiks –an, menjadi berkucing-kucingan.

2.  Kata tugas (function word)

Adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi,  merupakan  kelas  tertutup,  dan  di  dalam  peraturan  dia  tidak  dapat  berdiri sendiri. Sesuai dengan namanya, yaitu kata tugas, dia selalu terikat dengan kata yang ada dibelakangnya (untuk konjungsi), atau yang ada di depannya (untuk preposisi), dan dengan kata-kata yang dirangkaikannya (untuk konjungsi).
Contoh :

·    Bu Leoni sedang membahas penggunaan preposisi in, on dan at dalam bahasa Inggris. Maksudnya yang dibahas bu Leoni bukan in, on dan at itu, melainkan preposisi in, preposisi on, dan preposisi at.


C. FRASE

Frase Lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat non predikatif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Jadi, hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase itu tidak berstruktur SP atau PD. Maka frase adalah  konstituen pengisi fungsi-fungsi sintaksis, sehingga salah satu unsur frase itu tidak dapat dipindahkan sendirian.
Contoh frase :
                Nenek saya       sedang membaca       buku humor               di kamar tidur

S                          P                              O                                 K


1.  Jenis-jenis frase.

a.  Frase Eksosentrik

Adalah  frase  yang  komponen-komponennya  tidak  mempunyai  prilaku sintaksis  yang  sama  dengan  keseluruhan.  Misal :  frase  di pasar,  terdiri dari komponen di & komponen pasar. Secara utuh frase ini dapat mengisi fungsi keterangan. Frase eksosentrik dibedakan menjadi:
1)  Frase eksosentrik yang direktif
Komponen pertamanya berupa preposisi, seperti di,ke dan dari” dan  komponen  berupa  kata/kelompok  kata  yang  biasanya  berkategori nomina.
Contoh :

·    di pasar

·    dari kayu jati

·    demi keamanan

2)  Frase eksosentrik yang non direktif

Komponen pertamanya berupa artikulus, seperti si dan sang” atauyang, para dan  kaum, sedangkan komponen keduanya berupa kata berkategori nomina, adjektiva atau verba
       Contoh :  
 -  si miskin
 - para remaja masjid b.   Frase Endosentrik
Adalah frase  yang  salah satu  komponennya  memiliki perilaku  sintaksias yang sama dengan keseluruhannya.
Contoh :

-          Nenek sedang membaca komik di kamar.

-          Nenek membaca komik di kamar

yang berarti membaca dapat menggantikan frase sedang membaca

c.  Frase Koordinatif

Adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih  yang  sama  dan  sederajat  dan  secara  potensial  dapat  dihubungkan  oleh konjungsi koordinatif,  baik  yang  tunggal (dan,  atau,  tetapi)  maupun konjungsi terbagi (baik….baik, makinmakin, baik….maupun.).


Contoh :
-          sehat dan kuat
-          makin terang makin baik.
                 d.   Frase Apositif
Adalah frase  yang kedua  komponennya  saling merujuk sesamanya,  oleh
karena itu urutan komponennya dapat dipartukarkan.
Contoh :

- Pak Ahmad, guru saya, rajin sekali.

2.  Perluasan Frase

Dalam Bahasa Indonesia perluasan frase ini tampakny sangat produktif, antara lain karena adanya faktor :
a. Untuk menyatakan konsep-konsep khusus atau sangat khusus atau sangat khusus sekali biasanya diterangkan secara leksikal.
Contoh :

·    kereta

·    Kereta api

·    Sebuah kereta api ekspres

b.  Bahwa pengungkapan konsep kata, modalitas, aspek, jenis, jumlah, ingkar, dan pembatas  tidak   dinyatakan  dengan  afiks  seperti  dalam  bahasa-bahasa  fleksi, melainkan dinyatakan dengan unsur leksikal.
c.  Keperluan untuk memberi deskripsi secara terperinci terhadap konsep terutama untuk konsep  nomina, biasanya digunakan konjungsi yang” untuk penyambung keterangan-keterangan tambahan.
Contoh :

·    Kakak saya meninggal minggu lalu.

·    Kakak saya yang bekerja di Jakarta meninggal seminggu yang lalu



D. KLAUSA

Adalah  satuan  sintaksis  berupa  runtutan  kata-kata  berkonstruksi  predikatif  yang didalam  konstruksi itu  ada  komponen  berupa  kata atau frase  yang  berfungsi sebagai predikat, sebagai subjek yang dikatakan bersifat wajib, sebagai objek dan sebagai keterangan.
Contoh :

·    Kakek membaca koran tadi pagi.

        Contoh dalam kalimat majemuk koordinatif yang terdapat dua buah klausa :

·    Nenek membaca komik

·    Kakek membaca koran

·    Nenek membaca komik sedangkan kakek membaca koran.

       Contoh klausa yang terletak ditengah kalimat karena disisipkan sebagai  keterangan   
       tambahan :
·    Gadis itu bukan cucu nenek

·    Gadis itu duduk di depan

·    Gadis yang duduk di depan itu bukan cucu nenek.

1.  Jenis Klausa

Berdasarkan strukturnya :

a.  Klausa Bebas

Adalah    klausa    yang    mempunyai    unsur-unsur    lengkap    minimal mempunyai subjek dan predikat, karena itu mempunyai potensi untuk menjadi kalimat mayor.
Contoh :

·    Nenekku masih cantik

·    Kakekku gagah berani

     ·    Nenekku masih cantik dan kakekku gagah berani. b.   Klausa Terikat
Adalah klausa yang mempunyai struktur  yang tidak lengkap. Unsur yang ada dalam klausa ini mungkin hanya subjek saja, objek saja atau keterangan saja.
Contoh :
·    Konstruksi tadi pagi yang bisa menjadi kalimat jawaban untuk kalimat tanya Kapan nenek membaca koran ?

Berdasarkan kategori unsur segmental yang menjadi predikatnya dibedakan menjadi

a.  Klausa Verbal

Adalah  klausa  yang  predikatnya  berkategori  verba.  Contoh :  nenek mandi, matahari terbit.
Macam-macam tipe verba :
1)  Klausa Transitif
Adalah klausa yang predikatnya berupa verba transitif. Contoh : Kakak menulis surat.

2)  Klausa Intrasitif

Adalah  klausa  yang  predikatnya  berupa  verba  intransitif. Contoh : Adik melompat-lompat ibu sedang berdandan.
3)  Klausa Refleksif

Adalah klausa yang predikatnya berupa verba refleksif. Contoh : Ibu sedang berdandan.

4)  Klausa Resiprokal

Adalah  klausa  yang  predikatnya  berupa  verba  resiprokal. Contoh : mereka bertengkar sejak kemarin
b.  Klausa Nominal
Adalah klausa yang predikatnya berupa nomina/frase nominal. Contoh :

·    (Petani)                  Kakeknya petani di desa itu.

·    (dosen linguistik)  Dia dulu dosen linguistik a.   Klausa Ajektifal
Adalah klausa yang predikatnya berkategori ajektifa baik berupa kata maupun frase.
Contoh :
·    Ibu dosen itu cantik sekali


                        b.   Klausa Adverbial
Adalah klausa yang predikatnya berupa adverbial

Contoh :

·    Bandelnya teramat sangat. c.   Klausa Preposisional
Adalah klausa yang predikatnya berupa frase yang berkategori preposisi.

Contoh :

·    Nenek ada di kamar, dia datang dari Medan dan kakek pergi ke pasar baru
d.  Klausa Numeral
   Adalah klausa yang predikatnya berupa kata/frase numeralia.

      Contoh :
·    Gajinya adalah lima juta sebulan, anaknya ada dua belas orang, dan taksinya ada delan buah.

E.  KALIMAT

Adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap. Disini dalam kaitannya  dengan  satuan-satuan sintaksis yang lebih kecil dengan mengikuti konsep, bahwa kalimat  adalah satuan  sintaksis yang  disusun dari konstituen dasar,  yang  biasanya  berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan serta disertai dengan intonasi final.
1.  Jenis Kalimat

Kalimat inti dan kaliman non inti

Kalimat inti disebut juga kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang  lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif. Dalam bahasa Indonesia paling tidak kalimat inti kita dapati dengan pola sebagai berikut :
·    FN + FV = Nenek datang

·    FN + FV + FN = Nenek membaca komik

·    FN + FV + FN + PN = Nenek membacakan kakek komik

·    FN + FN = Nenek dokter

·    FN + FA = Nenek cantik

·    FN + Fnum = Uangnya dua juta

·    FN + FP = Uangnya di dompet

Kalimat inti dapat diubah menjadi kalimat non inti dengan berbagai proses transformasi.
Dengan demikian dapat dibagankan :
                  Kalimat inti      +       Proses Transformasi        =  Kalimat non inti



a.   Kalimat tunggal dan kalimat majemuk

Kalimat tunggal           : klausanya hanya satu

Kalimat majemuk         : klausa dalam kalimat terdapat lebih dari satu

Macam-macam kalimat majemuk :
       1)  Kalimat majemuk koordinatif.

       2)  Kalimat majemuk subordinatif

       3)  Kalimat majemuk kompleks.  
                  b.   Kalimat mayor dan kalimat minor
                  c.   Kalimat mayor : klausanya lengkap, minimal mempunyai subjek dan predikat

d.   Kalimat minor : klausanya tidak lengkap, hanya terdiri dari S,P,O,K saja.
e.   Kalimat verbal dan kalimat non verbal
f.   Kalimat bebas dan kalimat terikat.

2.  Intonasi Kalimat

Intonasi merupakan ciri utama yang membedakan kalimat dari sebuah klausa. Jadi  kalau  intonasi  dari  sebuah  kalimat  ditinggalkan  maka  sisanya  adalah  klausa. Ciri-ciri intonasi berupa adanya tekanan, tempo dan nada.
3.  Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus dan Diatesis a.   Modus
Adalah  pengungkapan atau penggambaran  suasana   psikologis   perbuatan menurut tafsiran si pembicara tentang apa yang diucapkannya.
Macam-macam modus :

1)  Modus indikatif atau deklaratif (sikap objektif atau netral)

2)  Modus optatif ( harapan atau keinginan ).

3)  Modus imperatif ( perintah,larangan ).

4)  Modus interogatif (pertanyaan).

5)  Modus obligatif (keharusan).

6)  Modus desideratif ( keinginan/kemauan ).
7)  Modus kondisional (persyaratan). b.   Aspek

Adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian/proses.
Macam-macam aspek :

  1)  Aspek Kontinuatif (perbuatan truz berlangsung).
2)  Aspek inseptif (peristiwa baru mulai).

3)  Aspek progresif (perbuatan sedang berlangsung).

4)  Aspek repetitif (perbuatan terjadi berulan-ulang)

5)  Aspek perfektif (perbuatan sudah selesai).

6)  Aspek imperfektif (perbuatan berlangsung sebentar).

7)  Aspek sesasif (perbuatan berakhir). c.   Kala atauTenses
Adalah   informasi  dalam   kalimat   yang   menyatakan   waktu   terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan atau pengalaman yang disebutkan di dalam predikat.
d.  Modalitas

Adalah  keterangan  dalam  kalimat  yang  menyatakan  sikap  pembicara terhadap hal yang dibicarakan terhadap lawan bicaranya.
Jenis-jenis modalitas :

1)  Modalitas intensional (keinginan, harapan, ajakan).

2)  Modalitas epistemik (kemungkinan, kepastian).

3)  Modalitas deontik (keizinan/keperkenaan)

4)  Modalitas dinamik (kemampuan)

e.  Fokus

Adalah   unsur   yang   menonjolkan   bagian   kalimat   sehingga   perhatian pendengar dan pembaca tertuju pada bagian itu.
f.   Diatesis

Adalah  gambaran  hubungan  antara  pelaku  atau  peserta  dalam  kalimat dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
Macam-macam diatesis :


1)
Diatesis aktif
2)
Diatesis pasif
3)
Diatesis refleksif
4)
Diatesis resiprokal
5)
Diatesis kausatif
F.  WACANA
Adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.
1. Jenis Wacana
      Berdasarkan sarananya :
a.   Wacana lisan
b.  Wacana tulisan

Berdasarkan penggunaan bahasanya :

a.  Wacana prosa, meliputi :

1)  Wacana narasi (menceritakan).

2)  Wacana eksposisi (memaparkan).

3)  Wacana persuasi (mengajak atau melarang )

4)  Wacana argumentasi (berargumen atau alasan ).

G. CATATAN MENGENAI HIERARKI SATUAN

Dalam pembahasan subbab di atas dapat dilihat bahwa sebuah kata atau frase dengan persyaratan  tertentu  dapat  menjadi  sebuah  kalimat  dengan  urutan  hierarki  satuan-satuan linguistik, yaitu : fonem membentuk morfem, morfem membentuk kata, kata membentuk frase, frase membentuk  klausa,  klausa  membentuk  kalimat,  akhirnya  kalimat  akan  membentuk wacana.


DAFTAR PUSTAKA

Sudaryanto. 2012. Modul Matrikulasi: Bagian kedua Menganalisis Bahasa. Klaten: Widiya Dharma.
Sudaryanto. 1992. Metode Linguistik Ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Verhaar, J.W.M. 1978. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


Bujang Beji