Thursday, February 18, 2010



Pentingnya Peran Tipografi Dalam Desain Grafis Jurnalistik

Tipografi adalah dasar utama pembelajaran grafis. Maksud dari tipografi dalam pengertian yang lebih luas meliputi penataan atau peletakan dan pola halaman atau setiap barang visual. Namun singkatnya tipografi adalah pemilihan, penataan, atau segala hal yang berkaitan dan bertalian dengan pengaturan baris-baris huruf. Tipografi dalam desain grafis merupakan elemen paling berperan untuk mewujudkan kenikmatan dan kemudahan membaca Hal utama yang dipentingkan dalam pemilihan font adalah nilai komunikasinya. Dengan kata lain, cara terbaik untuk memilih huruf adalah dengan mempertimbangkan mudah tidaknya font yang dipilih untuk dibaca. Maksud dari tipografi dalam pengertian yang lebih luas meliputi penataan atau peletakan dan pola halaman atau setiap barang visual. Singkatnya tipografi adalah pemilihan, penataan, atau segala hal yang berkaitan dan bertalian dengan pengatuan visual. Dalam dunia Jurnalistik, secara umum desain grafis jelas berpengaruh besar dalam keberhasilan sebuah media cetak. Terlepas dari isi sebuah Koran atau majalah, orang akan melihat juga dari segi penampilan Koran atau majalah tersebut. Penampilan suatu media dalam desain grafis tentunya harus proporsional.
Tipografi sendiri dalam dunia jurnalistik sebagai bagian dari desain grafis sangatlah berperan mengingat media jurnalistik adalah media komunikasi berupa berita dan unsur utamanya adalah tulisan. Huruf yang terbaik untuk media cetak adalah huruf yang punya nilai keterbacaan tinggi. Tipografi dalam konteks desain komunikasi visual mencakup pemilihan bentuk huruf, besar huruf, cara dan teknik penyusunan huruf menjadi kata atau kalimat sesuai dengan karakter pesan (sosial atau komersial) yang ingin disampaikan. Nilai keterbacaan setidaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Jenis huruf (font), Ukuran huruf (point size), Lebar setting (line length), Spasi (baris, huruf, kata), Bentuk susunan (alignment), dan Variasi huruf
Huruf yang telah disusun secara tipografis merupakan elemen dasar dalam membentuk sebuah tampilan. Desain komunikasi visual diyakini dapat memberikan inspirasi untuk membuat suatu komposisi yang menarikm, sedangkan bentuk-bentuk tipografi itu sendiri dapat dipergunakan secara terpisah atau dapat pula dikomposisikan dengan materi lain seperti ilustrasi hand drawing atau pun image foto. Sudah menjadi rahasia umum dalam ranah media komunikasi visual, tipografi merupakan unsur pokok yang tidak dapat dipisahkan. Dalam perkembangannya, ada lebih dari seribu macam huruf Romawi atau Latin yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Tetapi huruf-huruf tersebut sejatinya hasil dari perkawinan silang dari lima jenis huruf berikut ini (1) Huruf Romein. Garis hurufnya memperlihatkan perbedaan antara tebal-tipis dan mempunyai kaki atau kait yang lancip pada setiap batang hurufnya. (2) Huruf Egyptian. Garis hurufnya memiliki ukuran yang sama tebal pada setiap sisinya. Kaki atau kaitnya berbentuk lurus atau kaku. (3) Huruf Sans Serif. Garis hurufnya sama tebal dan tidak mempunyai kaki atau kait. (4) Huruf Miscellaneous. Jenis Huruf ini lebih mementingkan nilai hiasnya daripada nilai komunikasinya (http://sumbo.wordpress.com/)
Dari segi konsumen, dalam hal ini adalah pembaca, orang membutuhkan bentuk tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Untuk Koran biasanya digunakan font yang berjenis times new roman, atau Calibri. Kedua jenis itu adalah contoh jenis font yang mudah dibaca. Setidaknya ini membuktikan bahwa jenis font yang mudah dibacalah yang sering digunakan ketimbang jenis font yang mengutamakan keindahan. Tetapi tipografi tidak serta merta mengesampingkan estetika dalam pemilihan font itu sendiri. Jadi kesimpulannya, tipografi dalam desain grafis jurnalistik membutuhkan jenis font yang memiliki unsur keindahan dan memiliki nilai keterbacaan yang tinggi. Bisa dibayangkan kalau sebuah media cetak salah dalam memilih font yaitu hanya mementingkan segi estetika tapi nilai keterbacaan font itu rendah. Kemungkinan besar media cetak itu tidak dapat tempat di kalangan konsumen. Dari segi ini, tipografi menjadi lebih penting lagi mengingat banyaknya media cetak dan akan berbanding lurus menjadi lebih penting lagi mengingat banyaknya media cetak dan akan berbanding lurus menjadi persaingan antar media cetak untuk mendapatkan langganan. ( bit-bit)

Bujang Beji